profil saya



Profil saya
Saya bernama marsidin nama panggilan saya udin tapi ada juga yang memanggil marsidin langsung ada juga yang memanggil julukan saya mulai dari kancil pe’ak. Saya kelahiran trenggalek 19 maret 1995, di besarkan juga di trenggalek tepatnya di kec panggul desa bodag. Saya hanya seorang yang lulusan smk swasta yang kurang maju di panggul jurusan TOKR walau nilai saya tergolong pas-pasan namun saya merupakan siswa yang disiplin. Saya merupakan anak ke 2 dari ketiga bersaudara dengan kakak saya yang bernama rianti dan adik saya bernama rudianto.
Masa kecil saya sangatlah kejam dan menyeramkan seolah tak ingin lagi mengingat dan mengulanginya kembali. Mulai dari bapak saya kecelakaan patah tulang kakinya di waktu saya masih usia 9 tahun. Dan setelah itu ibu yang menggantikan bapak saya untuk pergi ke kota mencari nafkah untuk memenuh kebutuhan sekolah saya kakak dan adik saya. Saat itu saya beranjak ke kelas 5 sd dengan adik saya yang masih umur 1,5 tahun. Mirisnya ketika melihat seorang adik yang masih umur sekian dan di tinggal ibuknya ke kota dan selalu setiap malam dia menangis merindukan kasih sayang. Akupun beranjak besar bapak juga berangsur pulih dengan mata pencaharian seorang petani siap tidak siap harus selalu siap. Walau dulu bapak saya masih memakai tongkat untuk berjalan dia sudah nekat ke hutan dengan kebun cengkehnya untuk merawat kebun cengkeh tersebut. Tapi bapak saya dulu orang yang sangat kejam tak peduli apa yang di lakukannya terhadap anaknya saya yang masih kecil untuk selalu membantu mulai dari ikut memanen ketela dan membawanya sampai rumah dengan jalan kaki dengan jalan yang sangat curam dan sulit untuk di lalui. Air mata sering aku teteskan ketika itu. Denga perlahan tapi pasti aku membawa ketela yang tak aku kuat yang melebihi kemampuanku, tapi aku selalu yakin bahwa aku kuat walau tubuhku kecil penuh tulang aku memaksakan tubuh ini. Tak jarang bapak ku sering memarahi aku dengan kekejamanya dengan kata kasar . dulu aku sering melarikan diri dari rumah akibat hal tersebut berusaha menenangkan diri sekuat mungkin agar aku selalu kuat menghadapinya. Dengan tanpa kasih sayang ibu saya setiap hari selalu menjalakan aktifitas penuh di rumah. Beranja smp aku masih tetep selalu d marahin sama bapaku dan pada suatu ketika bapak marah aku di lembar batu bata mengenai kaki sampai lebam. Sakit memang sampai ke hati juga namun aku selalu berfikir inikah cara mendidikku agar aku menjadi lebih kuat kedepanya. Tak hanya itu aku pun pernah jatuh ke juarang ketika aku masih berprofesi mencari rumput untuk ternak bapak saya, untungnya sat itu aku masih trangkut di pohon, andaikan tidak ada pohon aku mungkin sudah tiada karna jurang yang mendalam dan batu-batu yang besar. Tak hanya berakhir sampai hal tersebut setelahnya aku lulus smp kakakqu juga ikut kekota mencari uang dan sangat jarang pulang seperti halnya ibu saya. Jadi tugas rumah sepenuhnya tanggung jawab saya dan belum lagi tugas dari bapak saya. Terkadang sampai hal tersebut aku tak ingin kembali kerumah apa lagi jika keinget bapak saya yang sangat kejam penuh aturan egois lengkap ssudah makanya ibu saya pun jarang pulang. Ketika ingat aku ingin sekali pergi jauh dari rumah untuk melupakan semua hal yang menjadi beban hidupku. Setelahnya aku lulus dari smk aku pun ikut kekota disinilah aku perlahan mulai bebas merasakan udara yang segar dan dapat memenuhi kebutuhan ku sendiri dengan kerja semaksimal mungkin untuk kehidupanku lebih baik dan mencukupi semua kebutuhanku.
Aku merupakan seorang yang kecil tapi juga penuh prinsip yang mendasar yang tertanamkan oleh hati pikiran dan jiwaku. Walau aku ini tergolong orang yang lemah gampang sakit dan masih sakit lambung namun impian dan cita-citaku takan pernah berhenti ku perjuangkan masih terus ku kejar walau dengan bermodalkan dengkul ibarat. Namun aku yakin di suatu ketika aku akan menemukan titik kesuksesanku untuk meraih mimpiku selama ini dan mengangkat ibuku. Karena ibuku merupakan orang yang nomer satu di dunia ini yang paling sayang terhadapku selalu memberi nasehat uang dan memenuhi segala kebutuhanku selama ini. Aku selalu berharap banyak agar kelak aku dapat memberikan hal itu kepada ibuku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengganti atau Memasang Lensa

Cara Membuka Warung Kopi

Cara Mendapatkan Uang Lewat Internet